Selasa, 07 April 2015

Gigi Keropos Bisa Ditumbuhkan dengan Laser

Gigi Keropos Bisa Ditumbuhkan dengan Laser

Penulis : Unoviana Kartika | Senin, 2 Juni 2014 | 08:29 WIB


Shutterstock
Ilustrasi

KOMPAS.com - Gigi keropos merupakan salah satu permasalahan gigi yang banyak dialami. Solusi yang biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menambal atau menggunakan gigi palsu. Namun kini mungkin ada solusi yang lebih baik yaitu menumbuhkan gigi kembali.
Adalah sebuah studi baru dari Harvard University yang mengklaim menemukan sebuah cara untuk menumbuhkan kembali gigi yang sudah keropos. Cara yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan sinar laser.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Science Translational Medicine tersebut mengungkap sinar laser dapat menumbuhkan dentin, komponen pada gigi yang berkalsium. Peneliti memang baru melakukan percobaan penggunaan sinar laser ini pada tikus, namun jika terbukti efektif pada manusia, maka metode ini dapat menggantikan tambal gigi dan prosedur operasi gigi yang kompleks nantinya.
Peneliti menjelaskan, kunci dari prosedur ini terletak pada protein natif yang disebut dengan transforming growth factor beta atau TGF-beta. Sementara itu, faktor pertumbuhan ini akan menjadi lebih aktif saat terpapar sinar laser.
Analisis lebih lanjut menyatakan TGF-beta sebenarnya sudah ada pada dentin, namun dengan paparan sinar memberikan rangsangan sehingga membuat faktor pertumbuhan tersebut lebih aktif.
"Sekali TGF-beta diaktifkan dengan laser, itu akan mengikat sel punca pada jaringan dan menginduksi sel-sel tersebut untuk berdiferensiasi dan berproliferasi untuk membentuk dentin," jelas David Mooney dari Pinkas Family Profesor Bioengineering di Harvard University.
Menurut Mooney, bukan panas dari sinar laser yang merangsang TGF-beta namun energi dari foton yang ada di dalamnya. Ketika sinar berfokus pada dentin, foton diserap oleh jaringan dan mengaktifkan molekul yang disebut dengan spesies oksigen reaktif (ROS) yang secara alami ditemukan di dalam tubuh. ROS kemudian merangsang TGF-beta yang penting dalam pembentukan kembali dentin.
Kendati demikian, Mooney mencatat kekuatan sinar laser perlu ada pada tingkat spesifik dan tidak sampai menimbulkan panas. "Jika kurang tidak akan memberikan dampak, jika berlebihan akan merusak, jadi harus tepat," katanya
.

Aplikasi dari Fiber – Optic System


Aplikasi dari Fiber – Optic System

Peran Fiber – Optic System dalam dunia globalisasi saat ini, tidak hanya berperan dalam bidang teknologi komunikasi. Ternyata juga berperan dalam bidang teknologi kesehatan dan teknologi ilmu alam :
                                             
Ø  Bidang Teknologi Komunikasi

o   Jaringan Koneksi Bawah Laut
Jaringan ini melintasi antara daratan, AT&T dihadapi oleh konsorsium internasional yang dikembangkan menjadi jaringan Fiber – Optik transatlantic bawah laut. Jaringan ini merupakan jaringan bawah laut yang menghubungkan antara benua Eropa dengan Amerika Serikat. Jaringan ini menggunakan sistem TAT – 8 yang panjangnya telah lebih dari 3000 mil laut dan menjadi trans – oseania kabel Fiber – Optic pertama. TAT – 8 didesain untuk mengatasi kecampuran informasi atau data. Dengan menggunakan sistem ini, diperkirakan jaringan koneksi bawah laut mampu dipakai hingga 20 tahun mendatang.
Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh jaringan koneksi bawah laut ini, yaitu suhu dingin air laut, temperature, tekanan air dan kondisi lingkungan ekstrem yang dapat membuat replikasi informasi memiliki tingkatan error dan kehilangan proses transmisi. Selain itu gangguan dapat juga ditimbulkan oleh kapal penangkap ikan.


o   Jaringan Fiber – Optik dan Penggunaan Satellit
Dengan adanya transmisi satelit memungkinkan untuk digunakan, tergantung kondisi atmosfer bumi yang dapat menyebabkan keterlambatan minimum dan keramaian transimisi data dalam satelit. Transmisi melalui satelit memungkinkan untuk tidak perlu adanya otoritas individu sehingga dapat menerima sinyal.
Contoh : penggunaan jaringan berita, perkembangan industri komunikasi telepon dan aplikasi teleconference. Berbagai jenis teknik proses juga menambah refleksi dari Fiber – Optik sistem.
Ø  Bidang Kesehatan
Jaringan Fiber – Optic digunakan dalam beberapa tipe laser bersalin. Serat berfungsi sebagai alat untuk mentransport gelombang sinar untuk melakukan persalinan. Alat ini memiliki dua sisi optical fibers. Pertama, sisi illuminasi (membawa gelombang cahaya atau sinar kedalam serat) dan sisi penggambaran (mengtransmisikan gambar kepada observer). Biasanya dalam bidang kesehatan, selain untuk membantu proses persalinan digunakan juga dalam memerikas bagian dalam tubuh manusia.
Ø  Bidang Ilmu Alam
Sensorik Fiber – Optic digunakan untuk memonitor kondisi fisik dari struktur yang berbeda. Serat dipasang di dalam campuran material. Misalnya, ditempel dibagian pesawat ulang – aling dalam mengecek stasiun ruang angkasa. Walaupun serat memungkinkan untuk tidak mereplikasi data komputer, namun tetap melakukan penelitian dengan informasi.

Dalam konteks masyarakat Indonesia, teknologi ini menggunakan konsep Technological Determinism. Mengapa? Karena dalam penggunaan jaringan komunikasi saat ini di Indonesia menggunakan Fiber – Optic sistem baik itu jaringan berita TV dan radio, telepon maupun internet. Dalam penggunaan telepon, kita dapat mengakses sambungan lokal, SLJJ ( Sambungan Langsung Jarak Jauh) dan SLI (Sambungan Langsung Internasional) serta aplikasi teleconference yang menggunakan koneksi internet seperti LAN (Local Area Network) yang dimana LAN itu sendiri juga menggunakan Fiber – Optic System. Dapat dilihat dalam perkembangan Fiber – Optic System, membuat menjamurnya dan tumbuh provider – provider penyedia jaringan komunikasi di Indonesia dengan dihubungkan oleh Satelit Palapa.

Cara Terminasi Kabel Fiber Optic

Cara Terminasi Kabel Fiber Optic

Terminasi adalah sebuah teknik memasang konektor di ujung kabel FO. Istilah terminasi tidak jauh berbeda dengan istilah crimping. Jika istilah crimping digunakan untuk kabel ethernet, maka terminasi adalah istilah untuk kabel FO. Sebelum mulai menjelaskan cara melakukan terminasi kabel FO, sebelumnya saya akan paparkan beberapa alat yang digunakan dalam terminasi ini. Yaitu:


1.   Kabel FO yang akan diterminasi
2.   Konektor (yang digunakan disini adalah konektor SC)
3.   Tang Crimping khusus kabel FO
4.   Lem konektor
5.   Pengering lem
6.   Amplas
7.   Koin pengamplas
8.   Bolpen pemotong core
9.   Scope kit (mikroskop)
10. Suntikan
11. Alkohol dan tisu
12. Lakban untuk menempelkan sisa potongan core

Berbeda dengan crimping untuk kabel ethernet, terminasi kabel FO membutuhkan waktu yang lebih lama dan tool yang lebih banyak. Jika anda membeli sebuah termination toolkit, niscaya anda akan mendapatkan alat-alat nomor 3 hingga nomor 9.

Setelah perangkat siap. Kita bisa mulai melakukan terminasi di tempat yang tenang dan terang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Masukkan selongsong ujung konektor SC terlebih dahulu ke kabel. Hal ini sengaja dilakukan di awal untuk mengantisipasi kalau-kalau kita lupa. Jangan sampai konektor sudah menempel rapi di ujung kabel tapi selongsong konektor lupa kita masukkan.



2. Kelupas kulit luar kabel kurang lebih sepanjang 3 cm. Potong juga serabut pelindung kabel dan sisakan kurang lebih 5 mm. (Pada kabel indoor, hanya dua kulit yang perlu dikupas sebelum menemukan core FO)


3. Kelupas kulit dalam kabel kurang lebih sepanjang 2 cm. Ketika mengelupas kulit bagian dalam, tangan yang memegang tang tetap lurus searah kabel, tidak membelokkan ke atas atau ke bawah agar kaca/core tidak patah. Juga dianjurkan untuk tidak mengelupasnya langsung sepanjang 2 cm, tapi dilakukan secara bertahap dan perlahan. Setidaknya dilakukan 3 kali pengelupasan (kira-kira setiap 7 mm) untuk mengelupas kulit dalam sepanjang 2 cm. Hal ini dilakukan agar tidak terlampau berat ketika melakukan pengelupasan. Karena kalau kulit kabel yang akan kita kelupas berat, otomatis kita akan mengeluarkan tenaga secara maksimal yang dikhawatirkan kita tidak bisa mengendalikan tangan kita tetap lurus searah kabel.


4. Masukkan lem ke dalam lubang tengah konektor. Untuk mempermudah, terlebih dahulu masukkan lem ke dalam suntikan. Setelah itu, dari lubang jarum suntik baru kita masukkan lem hingga terlihat warna kehijauan di ujung luar konektor (keramik).



5. Bersihkan core kabel dengan menggunakan tisu yang mengandung alkohol. (Boleh juga dengan tisu biasa yang dibasahi dengan alkohol)



6. Keringkan core dengan pengering. Hal ini dilakukan agar lem yang ada di bagian dalam konektor segera kering jika bertemu dengan core yang sudah disemprot pengering. Ada dua jenis pengering yang bisa digunakan, yang berbentuk semprotan (seperti terlihat di gambar) atau yang berbentuk kuas.


7. Masukkan core kabel ke dalam lubang konektor. Ketika memasukkan kabel, tangan kita harus terus bergerak hingga ujung core keluar dari lubang konektor. Jika tangan kita diam sedikit saja (kurang lebih 3 detik) kemungkinan core sudah menempel dengan konektor.
Karena lubang konektor yang kecil dan dikhawatirkan sulit untuk langsung memasukkan core ke dalam lubang konektor, mungkin bisa menggunkan teknik lain dengan cara memasukkan core terlebih dahulu ke dalam lubang konektor. Setelah core berhasil masuk ke dalam lubang konektor, oleskan pengering pada sisa core yang keluar dari lubang konektor. Setelah itu tarik kembali core ke dalam konektor agar pengering bisa bertemu dengan dengan lem. lalu segera dorong lagi core keluar konektor.


8. Potong sisa core yang keluar dengan bolpen pemotong. Pada prakteknya istilah memotong core ini lebih dekat dengan mengiris core. Karena kita tidak langsung memotong kabel dengan pemotong, melainkan mengiris sisa core secara melingkar mengikuti silinder core. Yang perlu diperhatikan adalah, iris sisa core secara perlahan agar tidak langsung putus.


9. Jika sudah selesai diiris dengan pemotong, selanjutnya mengambil sisa core tadi dengan tangan. Ya dengan tangan. Jika core sudah terpotong ketika kita mengirisnya dengan menggunakan pemotong, kemungkinan core akan patah di dalam konektor. Tapi jika sisa core kita cabut, maka core akan patah di luar konektor. (Sisa potongan core HARUS dibuang dengan baik, jangan sampai sisa potongan core yang terbuat dari kaca itu melukai atau masuk ke tubuh anda/orang lain.


10. Setelah selesai dipotong, masih tersisa sedikit core di permukaan keramik. Langkah selanjutnya, kita akan merapikan sisa potongan core dengan menggunakan amplas khusus kabel FO. Ada dua tahapan mengamplas untuk menghasilkan terminasi yang bagus. Tahap pertama adalah mengamplas lembut sisa core dengan cara menggerakkan amplas pada keramik konektor dengan tekanan yang lembut. Hal ini dilakukan kurang lebih selama 10 detik.


11. Jika sudah diamplas lembut, selanjutnya diamplas sempurna hingga tiada lagi sisa core di permukaan keramik. Caranya, letakkan sebuah alas yang lembut (seperti mousepad) diatas bidang rata, kemudian letakkan amplas FO diatasnya. Masukkan konektor ke dalam koin pengamplas, lalu pegang konektor kabel dan gerakkan sehingga membentuk angka 8, agar seluruh permukaan keramik teramplas sempurna. Lakukan hal ini kira-kira 20 detik. Setelah selesai, coba perhatikan permukaan keramik konektor. Hasil mengamplas yang bagus akan menghasilkan permukaan keramik yang rata dan halus.


12. Lakukan pengujian hasil terminasi dengan menggunakan mikroskop khusus. Jika di dalam mikroskop tampak sebuah lingkaran bulat sempurna bisa dipastikan terminasi berjalan dengan baik. Jika yang tampak adalah lingkaran tidak sempurna (hanya separo, atau ada yang cuil, atau ada lubang putih di dalam lingkaran hitam), kemungkinan besar anda harus melakukan terminasi ulang.

13. Langkah terakhir. Tutup ujung konektor dengan rumah konektor


Kabel FO telah selesai diterminasi. Jika kabel tidak langsung ingin digunakan, sebaiknya ujung konektor ditutup dengan plastik penutup permukaan keramik konektor.



Diantara sekian banyak video tutorial cara terminasi kabel FO, saya temukan satu yang menurut saya paling baik. Jika dikombinasikan dengan tutorial diatas, anda akan lebih mudah memahami proses terminasi. 
sumber : http://soranoid.blogspot.com/2012/05/cara-terminasi-kabel-fiber-optic.html

Cara Memasang Kabel Fiber Optic

BagaiCara Menginstall/memasang kabel FiberOptic ?
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser. Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
  1. Siapkan kabel fiber optik yang akan di terminasi dalam hal ini kabel yang masih utuh tanpa di sentuh apapun,sambil di ingat-ingat berapa nih dapetnya.
  2. Kupas kulit terluar dalam hal ini pembungkus kabel hitam sepeti gambar dibawah, jangan lupa sisakan kabel yg berwarna biru dan lupakan sejenak rencana traktir2nya.
  3. Setelah itu coba oleskan alcohol pada bagian kabel warna biru untuk membersihkan gel yang ada pada permukaan kabel itu, jangan terlalu di hayati yaa.
  4. Nah ini dia bagian paling seru, coba kupas kabel warna biru tersebut, caranya bisa menggunakan cutter, hati2 jangan sampai kabel bagian dalam terluka bisa di bilang gak profesional nantinya.
  5. Setelah selesai nanti akan kelihatan isinya berupa kabel dengan jumlan 4 helai seperti helai rambut . hati2 bro jangan sampai patah , coba oleskan juga alcohol agar helai itu tidak menyatu, coba pisahkan masing2 helai itu,dimana berupa helai dengan warna : biru,hijau,orange dan coklat, satu lagi jangan di kupas itu jarimu.
  6. Nah didalam lapisan helai itu adalagi lapisan kaca tapi belum core/inti fiber nya. untuk itu diperlukan alat pengupas.
  7. Kupas perlahan2 kulit pembungkus helai itu dengan alat pengupas.
  8. Setelah terkupas anda siapkan lem untuk fiber nya. terdiri dari 2 cairan satunya di oleskan ke fiber nya dan satunya di suntikkan ke konektor nya.kemudian perlahan2 anda masukkan fiber nya ke konektor, ingat jangan sampai terlambat, jika terlambat maka lem nya akan mengering dan fiber tidak bisa di tarik lagi.
  9. Kemudian silahkan potong fiber nya menggunakan pemotong yang sudah disediakan.jika hasil potongannya bagus maka kemungkinan peluang menggosok2 nya tidak lama
  10. Sesekali teropong menggunakan microscope untuk melihat hasil potongan/gosokan fiber nya, awas jangan salah teropong.Seperti kabel lainnya kalau fiber optic patah musti disambung dan nyambungnya harus dari awal, artinya kabel dikupas sampai pada corenya lalu corenya disambung/displice. Ada dua cara splicing/penyambungan yaitu : Mekanical splicing dan Fusion splicing.
Mecanical splicing adalah penyambungan secara manual/mekanis dimana kedua ujung core setelah dikupas/ditelanjangi menggunakan alat penelanjang (stripper)didempetkan dg kerapatan yg ditentukan lalu dijepit dg alat sambung standar pabrikan FO.
Penyambungan mekanis ini biasanya bersifat darurat dg alasan FO yg ada sangat pendek hingga tdk memungkinkan dilakukan fusion splicing, atau alasan lain karena alat sambung lebur/Fusion Splicer tdk ada atau masih menunggu dari tempat lain, sementara FO harus segera disambung.
Penyambungan mekanis ini memerlukan tingkat ketrampilan dan ketelitian yg tinggi karena betul2 manual supaya hasil ukuran lossnya rendah.

PAKAIAN CERDAS: Fashion Sebagai Media Penerapan Teknologi

PAKAIAN CERDAS: Fashion Sebagai Media Penerapan Teknologi
Oleh Noor Fitrihana
Abstrak
Bahan tekstil adalah sebuah benda yang selalu menyertai aktivitas manusia di dunia hingga terkubur ke liang lahat. Dari hanya untuk pembersih, dekoratif interior, asesoris, barang kerajinan hingga untuk fashion baik saat masih hidup maupun meningal dunia. Melihat luasnya penggunaan tekstil oleh manusia maka bahan tekstil memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu banyak ahli dari berbagai bidang ilmu berkolaborasi melakukan penelitian untuk menghasilkan bahan tekstil yang berkekuatan tinggi, halus dan memiliki nilai tambah fungsi di berbagai bidang kehidupan. Konvergensi dari berbagai disiplin ilmu tersebut menghasilkan bahan tekstil yang mampu memberikan respon terhadap kondisi lingkungan seperti perubahan suhu, perubahan cuaca, mendeteksi gerakan dan lain sebagainya sehingga memmberikan manfaat khusus bagai si pemakainya. Dengan kombinasi kekuatan serat, sifat bahan, proses fabrikasinya dan integrasi sistem elektronik menjadikan bahan tekstil memiliki kecerdasaan merespon lingkungan. Tulisan iniakan mereview pengembangan dan aplikasi smart textile yang sedang berkembang saat ini.
Kata Kunci: Tekstil , Smart textile, smart cloth, electronic textile

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari bahan tekstil. Bahan tekstil akan melekat pada tubuh manusia sejak lahir hingga masuk ke liang kubur. Dengan kata lain bahan tekstil selalu menyertai seluruh aktivitas manusia selama di dunia. Dengan demikian bahan tekstil memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan menjadi sebuah produk yang memiliki berbagai fungsi khusus dalam kehidupan manusia. Hal ini mendorong para ahli dari berbagai disiplin ilmu berupaya menerapkan/mengintegrasikan berbagai perkembangan teknologi terkini ke dalam struktur bahan tekstil. Misalnya dengan mengintegrasikan berbagai komponen elektronik seperti kamera, sensor, telephone dan berbagai peralatan canggih lainnyapada struktur tekstil sehingga menjadikan bahan tekstil tersebut menjadi lebih interaktif .
Pengembangan tersebut diperoleh dari hasil konvergensi perkembangan teknologi dari berbagai bidang seperti teknologi kimia, teknologi permesinan, teknologi informasi dan elektronika, bioteknologi, nanoteknologi, dan teknologi pembuatan bahan-bahan baru dari sumber-sumber berkelanjutan (sustain­able resources).
Dengan perkembangan teknologi dan rekayasa serat menjadikan fungsi tekstil tidak hanya untuk bahan sandang, barang kerajinan ataupun assesoris rumah tangga saja namun lebih dari itu bahan tekstil mampu menjadi alat perlindungan/keselamatan, hiburan maupun kesehatan. Dengan berbagai modifikasi dan rekayasa teknologi tersebut bahan tekstil dapat memenuhi persyaratan teknis untuk berbagai keperluan khusus seperti di bidang kesehatan, militer dankonstruksi, permesinan .
Disamping pengembangan di bidang rekayasa sifat serat, saat ini bahan tekstil juga dikembangkan untuk dapat bereaksi terhadap kondisi lingkungan dengan mengintegrasikan microelectronik/chips ke dalam struktur tekstil. Peralatan elektronik ini dirancang fleksibel, elastik dengan ukuran sangat kecil tanpa mengurangi fungsi dan kemampuannya agar dapat dintegrasikan pada struktur bahan tekstil. Produk tekstildengan berbagai nilai tambah fungsi tersebut di sebut smart textile (tekstil cerdas). Smart textile seringkali juga dikenal dengan istilah smart fabric, smart cloth, wearable computer, electronic textile danintelligence textile.
 Tulisan berikut akan membahas tentang definisi, pengembangan dan aplikasi smart textile pada berbagai bidang kehidupan.
B. DEFINISI, STRUKTUR DAN PENGEMBANGAN SMART TEXTILE
Deguillemont (2003) memberikan definisi smart textile sebagai bahan tekstil yang mampu memberikan respon sesuai permintaan terhadap berbagai kondisi lingkungan seperti panas, kimia, biologi, elektromagnetik, listrik statis dan lainnya.Sedangkan menurut Singh (2004) smart textile adalah tekstil yang mampu merasakan dan merespon terhadap kondisi atau rangsangan lingkungan dari mekanik, kimia, listrik dan medan magnet. Dari definisi tersebut maka struktur smart textile terdiri dari 2 komponen utama yaitu:
1. Bahan Tekstil Dengan Sifat Khusus ( High Permorfance dan High Function)
2. Micro electronic System (Fiber optic, conductive fiber, Sensor, aktuator dan kontrol)
Sumber: Meoli dan Plumlee (2002), Menezes (2003), Deguillemont (2003), Sing (2004), Widodo (2004)).
Berdasarkan struktur dan sifat bahan smart textile maka pengembangan produk smart textile dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan proses baik secara mekanik, kimia, elektronik ataupun dengan menggabungkan dua atau ketiganya sekaligus (Meoli dan Plumlee (2002), Menezes (2003), Deguillemont (2003), Sing (2004), Widodo (2004)).
Pembentukan material smart textile dilakukan dari atau saat proses pembuatan serat (polimerisasi), pembuatan benang (pemintalan), pembuatan kain (pertenunan) dan pada proses penyempurnaan (finishing) hingga pada saat proses penjahitan. Pada saat proses tersebut diberikan senyawa-senyawa kimia khusus dan berbagai peralatan elektronik (serat optik, sensor, aktuator, komunikasi, prosesor) sehingga bahan tekstil memiliki sifat-sifat khusus dan mampu bereaksi dengan lingkungan sesuai kondisi yang diharapkan.
Perkembangan teknologi serat tekstil saat ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan IPTEKS secara global. Widodo (2004) mengungkapkan rekayasa sifat serat dan integrasi berbagai senyawa kimia dan elektronik ke dalam bahan tekstil dipengaruhi oleh kemajuan di bidang nanoteknologi. Nanoteknologi secara literal dan se­der­hana dapat dipahami sebagai teknologi yang bekerja pada skala nano, yaitu skala atom dan molekul. Secara konsep, nanoteknologi didefinisi­kan sebagai teknologi yang memung­kinkan ken­dali struktural tiga-dimensi se­cara penuh atas bahan, proses dan alat (de­vices) pada skala atom. Artinya, teknologi ini memungkinkan orang un­tuk membuat suatu produk dengan sifat apapun yang diinginkan melalui penga­turan struktur bahan pada skala atom.
U.S. Patent and Trademark Office (USPTO) lembaga paten Amerika telah mencatat pemanfaatan nanoteknologi di bidang tekstil dengan nomer paten USPTO No. 2003/0013369 yaitu bahan tekstil yang memiliki kemampuan untuk melepas­kan wewangian, biosida, dan anti-jamur se­cara terkendali melalui pembentukan ikatan kovalen antara serat tekstil dengan partikel nano yang bersifat “textile reactive (Widodo, 2004). Dengan perkembangan nanoteknologi memungkinkan berbagai peralatan canggih dibuat menjadi lebih kecil, lebih lembut, lebih kuat, lebih elastis dan memiliki berbagai sifat khusus baik mekanik maupun kimiawi untuk digunakan di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu trend penelitian ke depan diprediksikan akan mengarah pada pemanfaatan nanoteknologi di berbagai bidang ilmu
Proses nanoteknologi juga digunakan untuk merekayasa sifat serat tekstil agar memiliki kemampuan dan nilai fungsi yang tinggi. Beberapa pusat penelitian di berbagai negara saat ini terus mengembangkan material tekstil dengan kemampuan luar biasa. Menezez (2003) meramalkan perkembangan sifat-sifat serat tekstil ke depan seperti pada tabel 1 berikut ini:
Tabel.1 Perkembangan Teknologi Serat Ke Depan
Forecast of the development of fibres and fiber science in the next generation
2015
Environmental change responsive fibers (intelligent fibers, having difference in performance) , Biodegradable fibres , Super-fibers in the second generation
Good cost performance super – fibers , Fiber recycling technology (having difference in technology) , Speedy cultivation on natural fibers
High speed spinning of 8,000- 10,000 m/min.
2025
Optical fibers (G1 –type POF)
Nerve fibres effectively conveying weak electric currents (artificial nerve)
Motion function retaining fibres (artificial muscle)
High performance plant fiber production technology
Environment friendly fiber production technology
More efficient rayon production process
2035
Superconductive fibers
Hazardous substance (NOx’ SOx’) absorbing fibers.
Uranium absorbing fibers.
Carbon fiber expanded into automobile use
Synthetic fiber materials made of non- petroleum material by carbon dioxide fixation etc.
Highly efficient production technology of natural fiber materials by biotechnology.
Bahan-bahan yang terdiri dari lapisan konduktor, benang konduktor, serat konduktor, sensor, fungsi elektronik pada polimer tekstil dan Serat/polimer di integrasikan pada pada bahan tekstil melalui proses pembentukan tekstil seperti polimerisasi, pelapisan, pemintalan, pertenunan ataupun penyempurnaan. Seperti yang terlihat pada Prototiping smartcloth (gambar 3) yang dikembangkan di Georgia Institute memperlihatkan bagaimana serat optic, sensor, Tranceiver, dan microphonedianyam pada sebuah model baju untuk memonitor tubuh penggunanya dan memperikan data melalui jaringan nir kabel pada sebuah peralatan monitor (Meoli dan Plumlee, 2002).
C. APLIKASI SMART TEXTILE
Berdasar laporan Venture Development Corporation(VDC, 2002) sebuah lembaga yang bergerak di bidang teknologi, penelitian dan strategi pasar menyatakan bahwa smart Fabric/Interactive textile akan memasuki pasar untuk ditujukan pada kepentingan bidang kesehatan, keamanan publik, militer, olahraga dan lainnya. VDC juga meramalkan pertumbuhan pasar smart textile akan bergerak cepat karena telah banyak perusahaan yang mengembangkan aplikasi smart textile seperti, Sensatex, DuPont, ADA, Foster-Miller, Santa Fe Science and Technology, SOFTswitch, dan International Fashion Machines.
Berikut beberapa produk smart textile yang telah dikembangkan di berbagai Negara:
1. Intelligent knee-sleeve: Intelligent Polymer Research Institute dan Biomedical Science di Universitas Wollongong beker­jasama denganCSIRO Textiles and Fibre Technology (masing-masing adalah lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian terkemuka di Australia) telah mengembang­kan suatu pembungkus lutut yang biasa dike­nakan para atlet dengan fungsi dan kemam­puan khusus sebagai alat berlatih untuk me­lakukan gerakan-gerakan yang aman, efisien dan efektif. Pembungkus tersebut dilapisi dengan bahan polimer konduktif dan dileng­kapi serangkaian sensor yang dapat mende­teksi perubahan bentuknya. Pembungkus akan mengeluarkan bunyi bila tekukan lutut ada pada posisi terbaik. (Widodo, 2004)
2. SOFTswitch adalah sebuah perusahaan di Inggris yang mengkhususkan kegiatannya pada pengembangan kain dengan teknologi peka sentuhan dan interaktif. Dengan me­manfaatkan nanoteknologi suatu bahan teks­til dimungkinkan untuk berfungsi sebagai antarmuka pengendali berbagai macam pe­rangkat elektronik menggantikan tombol-tombol atau saklar yang biasa kita kenal, keypads, dankeyboards. Kemungkinan a­plikasinya bisa berupa sebuah jaket yang berhubungan dengan telepon seluler, remote control televisi yang “dijahitkan” pada le­ngan kursi, atau bisa juga saklar lampu pe­nerangan rumah yang ditanamkan pada kain tirai atau karpet. (Dina Meoli dan Tracy Mae-Plumlee (2002), Deguillemont (2003), Sing (2004), Widodo (2004)).
3. Interactive Jacket: Sebuah produk jaket yang diintegrasikan dengan peralatan komunikasi dan GPS (Global positioning System).Dengan menggunakan jaket ini maka pemakai dapat mendengarkan musik MP3, melakukan komunikasi, dan diketahui lokasi keberadaannya.
4. Pakaian untuk memonitor kesehatan tubuh
Pakaian ini dapat digunakan untuk mengukur dan memonitor detak jantung, pernafasan, aliran darah, suhu badan selama 24 jam penuh selama di pakai.
Berbagai aplikasi smart textile untuk pakaian kesehatan (Inteligent biomedical cloth/ Health monitoring cloth), Pakaian elektronik (entertainment/electronic cloth), pakaian militer, pakaian keselamatan (safety cloth) dan wearable computer akan terus berkembang sesuai kebutuhan untuk memenuhi fungsi-fungsi khusus lainnya. Hal ini berarti kemajuan IPTEKS sangat mempengaruhi terciptanya berbagai produk tekstil dan fashion bernilai tambah tinggi. Kita bisa cermati beberapa fenomena, seperti ditemukannya serat sintetis dengan elastisitas dan berdaya serap tinggi maka berkembanglah trend “baju ketat”, di saat ditemukannya senjata maka terpikir untuk membuat rompi anti peluru, di saat orang hendak ke bulan terpikir bagaimana disain dan material bajunya untuk menembus ruang angkasa, di saat banyak bom terpikir bagaimana membuat baju anti ledakan bom, disaat diketahui lapisan ozon mulai menipis dibutuhkan baju yang mampu melindungi dari sinar ultraviolet, di saatkesadaran akan pentingnya penampilan diciptakan baju-baju yang mampu membentuk /memperbesar bagian-bagian tubuh tertentu.
Implementasi produk Smart Fabric/Smart Textile di Indonesia boleh dikatakanmasih sebatas wacana ataupun baru menjadi wawasan teknologi namun tetap perlu dicermati dan antisipasi untuk merancang pengembangan produk tekstil dan fashionke depan. Melalui pendekatan integratif dan kolaboratif dari berbagai disiplin ilmu dan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan industri yang bersimbiosis mutualisme untuk menghasilkan produk smart textile made in Indonesia adalah sebuah keniscayaan.
D. KESIMPULAN
Pengembangan dan aplikasi produk smart textile akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi di berbagai bidang. Untuk pengembangan produk smart textiledibutuhkan integrasi dan kolaborasi antar disiplin ilmu seperti elektronika, mesin, kimia, kesehatan dan tekstil. Ke depan penelitian tentang rekayasa serat melalui aplikasi nanoteknologi perlu dikembangkan agar menghasilkan produk-produk tekstil yang berkualitas, bernilai fungsi tinggi dan inovatif. Oleh karena itupengembangan penelitian di bidang tekstil perlu diarahkan pada :
1. Rekayasa molekul serat-serat alam sehinggga memiliki sifat sifat serat sintetis
2. Rekayasa molekul serat sintetis sehingga menyerupai sifat serat alam
3. Perpaduan serat alam dan sintetis sehingga menjadi bahan komposit yang bersifat unggul untuk aplikasi di berbagai bidang.
4. Pengintegrasian berbagai peralatan elektronik (mikroelektronik sistem) ke dalam struktur tekstil/fashion (Interactive fashion)
5. Pengembangan Conductive Fiber.
DAFTAR PUSTAKA
Deguillemont, D, 2003.’’ Bio medical Clothes, Smart Textile”. Minatec 2003. Institute Francaise Textile Habillemen.
Indah Molektuz Z, 2002. ’’ Tantangan Tenaga Profesional Tekstil menghadapi Era Kompetisi Teknologi Global’’. Makalah disajikan dalam acara Seminar Nasional Tekstil, UII Yogyakarta, 2002
Menezes, Edward, 2003.” Smart Textile”. Pakistan Textile Journal, February 2003. diakses di www.ptj.com tanggal 2 Maret 2005